Keramat Gus Mus - KH Ahmad Mustofa Bisri - Rembang
Kekeramatan Gus Mus
Sudah sangat lama saya hendak menceritakan cerita ini Namun, Saya bingung ketika akan memulai cerita saya mulai dari mana? Yang jelas kejadian ini terjadi pada diri saya sendiri, Gus Mus memamng mempunyai kelebihan.
Pada tahun 2004 sekitar bulan Juni saya pergi ke Lasem untuk melaksanakan Salah satu misi yang saya emban bersama Habib Hasan Husein Al Jufri untuk memperkenalkan Universitas kami di Yaman
Yang saat itu hendak melangungkan perekrutan mahasiswa baru untuk Jami'ah (Baca universitas) kami di Yaman, Sengaja kami memilih Pondok Gus Zaim Lasem untuk kami jadikan sebagai tempat pelaksanakan ujian penerimaan mahasiswa baru yang akan melanjutkan studi mereka .
Singkat Cerita, Setelah melaksanakan beberapa rangkaian acara Pembukaan pengenalan dewan penguji dll
Ujian pun dimulai, dari Ujian Tulis dilanjutkan dengan ujian Lesan para calon mahasiswa sangat antusias untuk dapat lulus dari tes terebut.
Kami lihat Raut muka penuh semangat dari para calon mahasiswa dalam mengikuti tes masuk ke Jami'ah kami jami'atul Ahqaf Yaman
sampailah pada akhir ujian tulis kami pun sempatkan untuk berbincang bincang Gus Za'im
ditengah obrolan Gus Zaim menawarkan kami dan para tim penguji serta rombongan yang lain untuk berkunjungdan silaturrahmi ke kediaman Gus Mus di Rembang. tanpa banyak pikir kamipun menyetujuinya
Berangkatlah kami dengan rombongan ke Rembang habis Dhzuhur.
kebetulan saat itu ada beberapa mobil saat itu saya membawa mobil sendiri, sebab dari rembang rencana langsung pulang sedangkan yang lain ada di mobil yang lain biar langsung pulang ke kediaman masing masing.
Sesampainya di Rembang kami pun langsung menuju ke kediaman Gus Mus, dengan mudahnya kami bisa silaturahim, dan bertemu dengan Gus Mus Padahal saat itu Gus Mus terkenal susah ditemui karena keibukan beliau, Apalagi Saat itu beliau adalah Rois PBNU.. tetapi mungkin karna kedekatan Gus Zaim dengan beliaulah yang menjadikan pertemuan kami dengan beliau sangat mudah saat itu,
singkat cerita obrolan kami pun sangat gayeng Membahas tentang isu-isu Timur Tengah membahas tentang bagaimana keadaan mahasiswa kita di Timur Tengah khususnya di Jamiah Al Ahgaff Yaman. Bagaimana sistem pendidikan yang diajarkan di sana kemudian Siapakah pengajar yang ada di Jami'ah kita disana semuanya kita obrolkan, beliaupun banyak bercerita tentang hal hal yang berhubungan dengan masalah kenegaraan di Indonesia saat itu,
singkat cerita beliau saat itu memperkenalkan beberapa kitab-kitab karanganya dan saat itu beliau cerita bahwasanya beliau baru saja mengarang dan menerbitkan kitab Baru yang baru dicetak bulan mei akhir (kami kesana bulan juni) jadi betul betul masih baru kitab tersebut kitab tersebut berjudul Mutiara-Mutiara Benjol
kitab tersebut saya lihat cukup unik serta judulnya saja sudah menggelitik saya, kitab tersebut berisi tentang kata-kata mutiara baik itu kata-kata mutiara yang beliau buat sendiri ataupun kata-kata mutiara yang beliau ambil dan sadur dari beberapa manuskrip dan berapa kitab-kitab yang pernah beliau baca, yang jelas di dalam kitab tersebut beliau sempat menorehkan celotehan beliau sebanyak 307 kalimat indah dengan berbagai materi walau tidak diklasifikasikan dalam judul tertentu. namun beliau seragamkan dalam pembahasan , silahkan di cari kitab tersebut dan baca.
Setelah saya baca Muqaddimah kitab saya tutup kembali kitab tersebut. karena saya suka Syair dan puisi serta kata kata indah saya pun tidak sabar untuk membaca kumpulan kata bijak yg beliau rangkum di kitab itu,
Saya sangat suka syair dan kata bijak didukung sebelumnya saya sudah banyak membaca kitab-kitab yang berisikan kata mutiara yang penuh hikmah seperti Diwan Sayyidina Ali bin Abi Thalib , Mustathrof fi kulli fannin mustadhrof serta Kitab-kitab yang lain seperti shaidul khatir, bahkan saya suka sekali dengan syair-syair jahiliyah farozdaq dll karena menurut saya itu indah,
Namun saat itu saya tidak melakukanya (tidak sempat membaca isinya) karna saya ingin menghormat Gus Mus yang sedang berbicara. dan sepertinya Gus Mus dari tadi memperhatikan saya..
selesai Gus mus berbicara saya pun menyempatkan membaca beberapa isi dari celotehan Gus Mus tersebut.. dan benar saya betul betul suka, lagi lagi gus mus sambil mempersilahkan jamuan beliau memperhatikan saya yang kepo dengan kitab beliau itu,
tibalah waktu kami undur diri beliu pun mengatakan kepada saya secara pribadi :
" kitab mutiara-mutiara benjol ini jangan dibaca di mobil nanti mobilmu akan benjol-benjol " saya pun tersenyum mendengar ucapan beliau tersebut.
dan saya pun tidak ambil pusing dan tidak terlalu memikirkan guyonan Gus Mus Tersebut dalam bathin saya "mana mungkin ada mobil benjol-benjol, Mobil itu kan terbuat dari besi"
Kamipun pamit kepada beliau rombongan yang dari Cirebon harus kembali ke Cirebon rombongannya dari lasem pun harus kembali ke Lasem dan saya sendiri harus kembali ke Gresik
disini keunikan terjadi
karena saya anggap ucapan Gus Mus hanya Guyonan dan saya tidak sabar membaca isi kitab tersebut maka sayapun membaca kitab tersebut di dalam mobil tiba-tiba mobil yang saya naiki berasa seperti naik kendaraan diatas jalan geronjalan ( tidak rata) saya pun berfikir mungkin jalan memang sedang rusak, mobil pun tetap melaju dapat bebarap KM tetap mobil tidak nyaman dipakai, sayapun meminta mobil dihentikan untuk kita cek sambil melihat jalan aspal, ternyta jalan aspal sangat mulus.. tidak ada gronjalan tetapi kenapa rasanya Mobil ini goncang dan njendul njendul seakan akan jalan bergeronjal, saya pun mulai ngecek bawah mobil kaki kaki pegas danAlangkah kagetnya tatkala saya meliht dua roda belakang mobil kami benjol-benjol, (diantara karet roda muncul benjolan benjolan merata)
Saya pun tersadar saat itu juga. Jangan-jangan ini yang dikatakan oleh Gus Mus ketika wanti wanti atau memberi nasehat ke saya untuk tidak baca kitab mutiara-mutiara benjol ini di mobil sebab mobilmu akan benjol-benjol. di situlah saya melihat kekeramatan Gus Mus.
mungkin sebagian orang mengatakan itu bukan keramat itu ketepatan tapi saya yakin itu adalah keramat yang dimiliki oleh Gus Mus
Saat itu saya mau langsung mengatakan kepada Gus Mus tapi saya tidak memiliki nomer hp beliau dan belum punya kontak fb beliau sayapun simpan cerita ini baru saat ini saya sempat menulis cerita keunikan dan kekeramatan Gus Mus..
Kami pun harus mengganti 2 roda belakang mobil tersebut agar dapat pulang ke Gresik dengan nyaman, sembari kirim fatihah kepada beliau karena telah melanggar ucapan beliau
Cerita ini sempat ceritakan kepada teman-teman yang lain rombongan yang pulang ke Cirebon merekapun tertawa sambil keluar kata kata seloroh "kapok" ga boleh dibaca di mobil kok yo tetep dibaca di mobil"
walhasil itulah cerita tentang keunikan Gus Mus kekeramatan Gus Mus Dan saya yakin Gus Mus adalah Wali Mastur.
sedari dulu mau menuliskan cerita ini akan tetapi setelah 18 tahun berlalu baru sempat
saya masih menyimpan kitab pemberian Gus Mus Tersebut
Saya ingat tgl dan bulan karena dikitab pemberian tersebut saya tulis hadiah Min hadratussyekh Kyai Haji Mustofa Bisri Rembang tertulis tanggal Rembang 9 Juni 2004 masehi.
Demikian cerita tentang kekeramatan Gus Mus tidak saya tambah tambahi..
Mudah-mudahan Gus Mus senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan didalam hidupnya dan selalu bermanfaat bagi Ummat, Amin
Gresik, 8 Juni 2022
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh