-->

Postingan Terupdate

Dusta dan Petakanya

Dibalik Kedzaliman pasti ada kedustaan Sahabat gudang syair , Jangan terlalu banyak alasan ketika menjumpai kezaliman dan ketidak-adilan, ka...

Dusta dan Petakanya

gudang syair
18 Agustus, 17.17 WIB Last Updated 2025-08-19T00:17:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Dibalik Kedzaliman pasti ada kedustaan

Sahabat gudang syair, Jangan terlalu banyak alasan ketika menjumpai kezaliman dan ketidak-adilan, karena di balik alasan itu pasti ada kedustaan,
 

”إياك وكثرة الاعتذار، فإن الكذب كثيراً ما يُخالط المعاالحكي

(لقمان الحكيم)


"Hindari banyak alasan, karena seringkali ia bercampur kedustaan."(Luqman Al-Hakiem)

Saudaraku, Membenci orang yang zalim itu wajib, termasuk membenci siapapun yang mendukungnya.

Islam tidak pernah mengajarkan mencintai kezaliman dan para pelakunya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai kebohongan dan para pendustanya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai pengingkar dan para pelakunya. Islam tidak pernah mengajarkan mencintai pengkhianatan dan para pelakunya.

Adalah keliru, jika kita diminta diam atau mengambil sikap netral pada kezaliman. Kita wajib bersuara, menampakkan kebencian, ketidakridhaan, kepada kezaliman dan para pelakunya.

Kita wajib membenci kezaliman dan seluruh pendukung yang terlibat di dalamnya. Tak ada kompromi dengan para pelaku kezaliman dan ketidak-adilan, para pelaku yang sewenang-wenang atas amanah kekuasaan yang diemban. Kita wajib membenci mereka semua.

Jangan mencari pembenaran atas aturan main yang keliru dan memberikan permakluman. Apalagi tetap bercengkrama dengan para pelaku kezaliman.

Posisi kita harus jelas, tidak boleh abu-abu. Benar jelas, salah jelas. Memberikan kecintaan pada ketaatan, menunjukkan kebencian dan kemarahan pada kezaliman dan ketidak-adilan.

Jangan tertipu, nanti khawatir dituduh menyebar kebencian dan permusuhan berdasarkan SARA. Agama Islam yang memerintahkan, untuk membenci kezaliman sekaligus melawannya. Agama Islam yang mengajarkan memusuhi ketidak-adilan dan berlepas diri darinya.

Tidak mungkin tegak kebenaran, kalau masih ada sikap loyal pada kezaliman dan ketidak-adilan. Tidak mungkin ada kemaslahatan dan kebaikan dari orang yang mencintai kezaliman.

Islam telah memerintahkan kita menyandarkan rasa cinta dan benci berdasarkan syariat. Dan Syariat, telah mengajarkan kita untuk membenci kezaliman dan ketidak-adilan.

Saudaraku, Salamah bin Dinar rahimahullah berkata,

‏شيئان إذا عمِلت بهما أصَبْت بهما خير الدنيا والآخرة

تعمل ما تكره إذا أحبَّه اللَّه، وتترك ما تحب إذا كرهه اللَّه


"Ada dua perkara yang jika engkau lakukan maka engkau akan meraih kebaikan dunia dan akhirat; Engkau melakukan apa yang tidak engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla mencintainya, dan engkau tinggalkan apa yang engkau sukai jika Allah Azza wa Jalla membencinya."(Al Ma’-rifah wat Tarikh, jilid 1 hlm. 381)

Ada nasehat tentang kebutaan atas kebaikan orang lain akibat kebencian,

"فإذا كان الحٌبّ يُعمِي عن المساوئ فالبُغض أيضاً يُعمِي عن المحاسـنْ"  (الجاحظ)


"Jika cinta dapat membuat seseorang buta terhadap segala keburukan, maka kebencian dapat membuatnya buta atas segala kebaikan."(Al-Jahidh)

Saudaraku, Berhati-hatilah terhadap ambisi yang akan memperbudak kita, 

"أنْتَ حُرٌ مِمّا أنْتَ عَنْهُ آيِسٌ، وَعَبْدٌ لِما أنْتَ لَهُ طامِع"ٌ. (ابن عطاء الله السكندري)


"Kamu menjadi manusia bebas terhadap sesuatu yang tak pernah kamu inginkan, dan kamu menjadi budak terhadap sesuatu yang kamu ambisikan".(Ibnu Athaillah As-Sakandari)

Saudaraku, Bersabarlah jika kita diperlakukan zalim dan tidak adil, janganlah bersedih karenanya. Sesungguhnya kita lebih mengutamakan kepentingan akhirat yang ada keadilan sejatinya di sana. Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaymin rahimahullah berkata,

تجد أهل الآخرة لا يهتمون بما يفوتهم من الدنيا، إن جاءهم من الدنيا شيء قبلوه، وإن فاتهم شيء لم يهتموا به


"Engkau akan menjumpai orang-orang yang mengutamakan akhirat tidak akan bersedih karena dunia yang terluput dari mereka, jika sesuatu dari dunia datang kepada mereka maka menerimanya, namun jika ada sesuatu yang terluput maka mereka tidak bersedih karenanya."
(Syarh Riyadhush Shalihin, jilid 3 hlm. 48)

Ketika kita menanam kebahagiaan di hati orang lain, yakinlah, akan datang suatu hari di mana orang lain menanam kebahagiaan di dalam diri kita...

Teruslah berbuat baik.
Jangan bosan berbagi.
Allah Azza wa Jalla senantiasa mengawasi. Kebaikan tidak akan terlupakan. Jangan terlalu berharap pada manusia. Tapi beramal untuk-Nya semata...

Ingat dengan firman-Nya,

( هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ) 


"Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula."(QS. Ar-Rahman: 60)

Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah tidak terikat oleh ambisi cinta kepada dunia yang fana ini. Semoga kita di dunia yang hanya sementara ini senantiasa menegakkan keadilan untuk meraih ridha-Nya.

Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+