-->

Postingan Terupdate

Akhir yang mengubah segalanya

INGATLAH UJUNG PERJALANAN KEHIDUPAN, MAKA TIDAK PEDULI KESEMPITAN DUNIA ATAU KELUASANNYA Sahabat gudang sya'r , Kekuasaan Allah Azza wa ...

Akhir yang mengubah segalanya

gudang syair
30 September, 17.05 WIB Last Updated 2025-10-01T00:05:27Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

INGATLAH UJUNG PERJALANAN KEHIDUPAN, MAKA TIDAK PEDULI KESEMPITAN DUNIA ATAU KELUASANNYA


Sahabat gudang sya'r, Kekuasaan Allah Azza wa Jalla meliputi segala sesuatu. Dia telah menetapkan ujung perjalanan kehidupan, yakni kematian atas diri manusia. Sehingga sekuat dan sehebat apapun manusia berupaya menghindar darinya, kematian itu tetap akan mengejarnya. Allah Azza wa Jalla berfirman,

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ


"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh."(QS. An Nisa’:78)

Saudaraku, Orang yang berakal, sepantasnya tidak tertipu dengan silau dan gemerlapnya dunia, sehingga melupakan bekal menuju akhiratnya. Sudah sepatutnyalah kita selalu ingat bahwa hidup di dunia tidaklah kekal abadi. Agar kita bersiap diri dengan perbekalan yang dibutuhkannya saat perjalanannya yang panjang nanti... 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ


"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas kehidupannya, kecuali mengingat kematian itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu." 

(Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 1.222; Shahih At Targhib, no. 3.333), Syumaith bin ‘Ajlan berkata,

مَنْ جَعَلَ الْمَوْتَ نُصْبَ عَيْنَيْهِ, لَمْ يُبَالِ بِضَيْقِ الدُّنْيَا وَلاَ بِسَعَتِهَا


"Barangsiapa menjadikan maut di hadapan kedua matanya, dia tidak peduli dengan kesempitan dunia atau keluasannya." 

(Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi)

Saudaraku, Janganlah seseorang selalu menunda dalam berbuat amal shalih karena kesibukan duniawinya. Karena, selama manusia masih hidup, ia tidak akan lepas dari berbagai kesibukan... 

Orang yang berakal akan mengutamakan urusan akhirat yang pasti datang, dan mengalahkan urusan dunia yang pasti ditinggalkan. Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلآ أَوْلاَدُكُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ وَأَنفِقُوا مِن مَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْ لآ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ الصَّالِحِينَ وَلَن يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَآءَ أَجَلُهَا وَاللهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang melakukan demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya, Rabbku. Mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Munafiqun: 9-11)

Saudaraku, Hamid Al Qaishari mengingatkan kepada kita, “Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya surga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! 
Maka terhadap apa kamu bergembira? Kemungkinan apakah yang kamu nantikan? Kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai, saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu (Allah) dengan perjalanan yang bagus.”

(Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 483, tahqiq: Syaikh Ali bin Hasan Al Halabi)

Saudaraku, Betapa penting mempersiapkan diri menghadapi kematian, yang merupakan ujung perjalanan kehidupan yang dihadapi setiap insan.

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa mengingat kematian sebagai ujung perjalanan kehidupan kita di dunia dan kita persiapkan bekal amal terbaik di akhirat untuk meraih ridha-Nya.

Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+