-->

Postingan Terupdate

Akhir yang mengubah segalanya

INGATLAH UJUNG PERJALANAN KEHIDUPAN, MAKA TIDAK PEDULI KESEMPITAN DUNIA ATAU KELUASANNYA Sahabat gudang sya'r , Kekuasaan Allah Azza wa ...

inilah jalan mudah ke surga

gudang syair
14 September, 17.19 WIB Last Updated 2025-09-15T00:19:08Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

MENUNTUTLAH ILMU, ALLAH AKAN MUDAHKAN JALAN MENUJU SURGA

Sobat gudang sya'ir, Kita semua tentu menginginkan menjadi penghuni surga-Nya. Bahkan mungkin itulah cita-cita dan harapan kita yang tertinggi di antara cita-cita dan harapan yang lain. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا


”Jika Engkau melewati taman-taman surga maka singgahlah!”

Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah! Apakah taman-taman surga itu?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

حلق الذكر فإن لله سيارات من الملائكة يطلبون حلق الذكر فاذا اتوا عليهم صفوا بهم


”Majelis dzikir. Allah memiliki sekelompok malaikat yang mencari majelis-majelis dzikir. Jika mereka mendatanginya, malaikat-malaikat tersebut akan mengelilinginya.” 

(Dinilai hasan oleh Syaikh Ali Hasan dalam _Al ‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu,_ hlm. 132)

Itulah taman-taman surga yang bisa kita dapatkan di dunia ini. Taman-taman surga itu tidak lain adalah majelis ilmu, yang dibacakan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah di dalamnya. Kita juga dapat berbahagia karena jalan menuntut ilmu ini juga akan memudahkan kita untuk berjalan menuju surga-Nya di akhirat kelak. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ


”Barangsiapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” 
(HR. Muslim no. 7028)

Namun sebaliknya, kita semua tidaklah menghendaki termasuk dalam penghuni neraka di akhirat kelak. Justeru inilah sesuatu yang paling kita takutkan jika kelak benar-benar menimpa diri kita Melebihi ketakutan jika kita jatuh miskin atau sakit parah di dunia ini...

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa Allah Azza wa Jalla mensifati penduduk neraka dengan kebodohan dan mengabarkan bahwa Dia menutup jalan-jalan ilmu untuk mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman menceritakan keadaan mereka,

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ


”Dan mereka berkata, ’Sekiranya kami mendengarkan atau menggunakan akal, niscaya tidaklah kami termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.’ Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk: 10-11)

Mereka mengabarkan bahwasannya mereka adalah orang-orang yang tidak mau mendengar dan tidak mau menggunakan akalnya. Padahal pendengaran dan akal, keduanya adalah pokok ilmu dan alat untuk meraih ilmu. Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ


”Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179)

Maka Allah Azza wa Jalla mengabarkan bahwasannya mereka itu tidak dapat meraih ilmu dari tiga arah untuk mendapatkan ilmu, yaitu dari akal, pendengaran, dan penglihatan. Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman di ayat lain,

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ


”Mereka itu tuli, bisu dan buta.” (QS. Al-Baqarah: 18)

Allah Azza wa Jalla berfirman,

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ


”Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)

Allah Azza wa Jalla juga berfirman,

وَلَقَدْ مَكَّنَّاهُمْ فِيمَا إِنْ مَكَّنَّاكُمْ فِيهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَةً فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَا أَبْصَارُهُمْ وَلَا أَفْئِدَتُهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِذْ كَانُوا يَجْحَدُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ


”Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-oloknya.” (QS. Al-Ahqaf: 26)


Tidak ada cara lain untuk mengangkat kebodohan ini dari dalam diri kita kecuali dengan bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Karena ilmu tidak akan pernah mendatangi kita, namun kitalah yang harus meraih, mencari dan mendatanginya...

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa mengangkat kebodohan,  bersungguh-sungguh menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada yang lain, untuk meraih ridha-Nya.

Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+